PEMERIKSAAN ELEKTROFISIOLOGI JANTUNG

08:00
EKG TREATMIL


Apa Itu Pemeriksaan Elektrofisiologi Jantung ?
Elektrofisiologi jantung adalah pemeriksaan penunjang jantung untuk menilai normal tidaknya aktivitas dan jalur listrik jantung. Elektrofisiologi jantung merupakan prosedur yang bersifat invasif. Invasif artinya ada alat yang dimasukkan ke dalam tubuh saat prosedur pemeriksaan.
Elektrofisiologi jantung merupakan pemeriksaan penunjang lanjutan bagi pasien dengan aritmia (gangguan irama jantung) yang bertujuan untuk mengetahui penyebab aritmia dan menentukan penanganan lebih lanjut. Karena ini adalah pemeriksaan yang bersifat invasif tentu pasien telah dilakukan pemeriksaan penunjang yang lebih sederhana dan aman sebelumnya, yaitu EKG dan Holter EKG.
Apa itu pemeriksaan elektrofisiologi jantung – Siapa saja?
Dokter jantung akan meminta Anda menjalani pemeriksaan elektrofisiologi bila Anda memiliki keluhan debar-debar dan atau riwayat pingsan, dan pada pemeriksaan EKG dan atau Holter terdapat gangguan irama jantung yang diduga merupakan penyebab timbulnya keluhan Anda. Aritmia adalah gangguan irama jantung dalam hal kecepatan (rate) denyut jantung atau keteraturan irama (rhythm) jantung Anda.
Banyak gangguan irama jantung yang sifatnya ringan dan tidak membahayakan jiwa. Jenis aritmia seperti ini biasanya tidak memerlukan terapi maupun tindakan apapun. Jenis aritmia tertentu menyebabkan gejala yang bermakna, dan sebagian dapat mengancam jiwa. Jenis seperti ini memerlukan obat, dan sebagian memerlukan tindakan ablasi (‘membakar’ sumber gangguan irama tersebut dengan energi yang dihasilkan gelombang radiofrequency).
Elektrofisiologi jantung adalah pemeriksaan penunjang sebelum tindakan ablasi. Pemeriksaan ini memberikan informasi penting bagi tindakan ablasi yaitu penyebab gangguan irama, lokasi sumber gangguan, dan penanganan terbaik terhadap gangguan irama jantung tersebut.

Apa itu pemeriksaan elektrofisiologi jantung – Prosedur pemeriksaan?
Sebelum prosedur, dokter akan meminta Anda untuk menghentikan obat tertentu yang Anda gunakan untuk mengontrol gangguan irama jantung Anda (obat antiaritmia) selama beberapa hari. Prinsip pemeriksaan elektrofisiologi adalah mencari lokasi sumber gangguan irama dengan cara menstimulasi jantung untuk mencetuskan gangguan irama jantung (secara buatan dan aman tentunya). Jika Anda masih meminum obat antiaritmia, akan sulit untuk mencetuskan gangguan irama tersebut.
Anda biasanya juga harus berpuasa beberapa jam sebelum prosedur. Anda akan dibawa masuk ke dalam ruang khusus yaitu ruang kateterisasi jantung (cathlab). Anda akan dipasang infus dan diberi obat (semacam penenang, bukan obat bius) untuk membuat Anda rileks dan mengantuk. Prosedur pemeriksaan dilakukan melalui pembuluh balik di lipat paha (vena femoralis), tentu setelah diberikan bius lokal di area tersebut.
Dokter akan memasukkan kateter (semacam slang kecil) melalui pembuluh nadi lipat paha sampai ke jantung. Ujung kateter diperlengkapi dengan sensor yang dapat menilai sistem konduksi (aliran) listrik jantung Anda. Ujung kateter tertentu juga dapat menstimulasi jantung untuk mencari sumber dan mencetuskan irama jantung yang tidak normal. Keseluruhan prosedur memakan waktu 2-4 jam, tergantung dari jenis kelainan irama jantung Anda.
Apa itu pemeriksaan elektrofisiologi jantung – Hasil pemeriksaan?
Saat prosedur, dokter dengan sengaja akan merangsang jantung sehingga aritmia yang selama ini dicurigai mengganggu Anda dapat ‘direproduksi’. Saat aritmia ‘buatan’ ini tercetus Anda mungkin akan merasa kurang nyaman atau berdebar-debar. Dokter kemudian akan memberikan obat tertentu untuk menilai obat apa yang paling cocok untuk gangguan irama tersebut. Dokter mungkin juga akan memberikan sedikit kejut listrik untuk menghentikan gangguan irama tersebut.
Pemeriksaan elektrofisiologi jantung akan memberikan petunjuk apa sebetulnya yang menjadi penyebab gangguan irama, lokasi gangguan atau jalur sistem konduksi yang terlibat, dan penanganan terbaik yang dapat dilakukan. Selain obat, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk melanjutkan dengan tindakan ablasi, pemasangan pacu jantung atau alat kejut listrik internal (ICD=Implantable Cardioversion Defibrillator) untuk penanganan lebih lanjut.
Apa itu pemeriksaan elektrofisiologi jantung – Resiko pemeriksaan ?
Beberapa resiko yang mungkin terjadi dengan prosedur elektrofisiologi jantung antara lain:
1.        Gangguan irama jantung yang membahayakan jiwa
2.        Perdarahan atau infeksi pada pembuluh darah tempat akses kateter
3.        Perforasi jantung
4.        Radiasi sinar X
Resiko-resiko yang disebutkan di atas sangat jarang terjadi.
Wanita hamil atau sedang menyusui merupakan kontra indikasi untuk pemeriksaan ini karena resiko radiasi.
Jika Anda tidak sanggup berbaring tenang selama berjam-jam, Anda harus menginformasikannya kepada dokter Anda, karena kadang prosedur bisa berlangsung lebih dari 4 jam.
Setelah selesai tindakan, kateter akan dicabut dari pembuluh nadi, dan Anda akan diminta untuk berbaring selama beberapa jam untuk memastikan luka tusuk pembuluh darah menutup dengan baik. Biasanya perawatan pasca pemeriksaan elektrofisiologi cukup satu hari, setelah itu bisa rawat jalan.

DAFTAR PUSTAKA :
JJ. 2014. Pemeriksaan Elektrofisiologi Jantung dikutib dari http://seputarjantung.com/category/artikel/

Artikel Terkait

Previous
Next Post »