ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN ELIMINASI URI

14:29


1.      Definisi
Merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
2.      Proses Berkemih
Berkemih (miction, mycturition, voiding atau uination) adalah proses pengosongan vesika urinaria (kandung kemih)
Proses ini dimulai dengan dalam vesika urinaria yang merangsang saraf-saraf sensorik dalam kandung kemih. Vesika urinaria dapat menimbulkan rangsangan saraf bila berisi kurang lebih 250-450cc (pada orang dewasa) dan 200-250cc (pada anak-anak).
Mekanisme berkemih terjadi karena vesika urinaria berisi urine yang dapat menimbulkan rangsangan. Melalui medula spinalis dihantarkan kepusat pengontrol berkemih yang terdapat dikortek serebri, kemudian otak memberikan impuls/rangsangan melalui medula spinalis ke neuromotoris didaerah sakral, serta terjadi koneksasi otot detrusor dan relaksasi otot sfinkter internal.

3.      Komposisi Urine
a.       Air (96%)
b.      Larutan (4%)
c.       Larutan organik (urea, amonia, kreatin dan uric acid)
d.      Larutan anorganik (natrium, klorida, kalium, sulfat, magnesium dan fosfor)
4.      Keadaan Urine
a.       Volume
Volume urine yang dikeluarkan sangat bervariasi yaitu :
No
Usia
Jumlah/Hari

No
Usia
Jumlah/Hari
1
1 – 2 hari
15- 60 ml

6
3 – 5 tahun
600 – 700 ml
2
3 – 10 hari
100 – 300 ml

7
5 – 8 tahun
700 – 1000 ml
3
10 – 2 bulan
250 – 400 ml

8
8 – 13 tahun
800 – 1400 ml
4
2 bln – 1 tahun
400 – 500 ml

9
14 – dewasa
> 1500 ml
5
1 – 3 tahun
500 – 600 ml

10
Dewasa tua
≤ 1500 ml
  b.      Warna, normal urine berwarna kekuning – kuningan, obat – obatan dapat mengubah warna urine seperti orange gelap. Warna urine merah, kuning, coklat juga merupakan indikasi adanya penyakit
c.       Bau, normal urine berbau aromatik yang memusingkan.
d.      Berat jenis
e.       Kejernihan, normal urine terang dan transparan. Urine dapat berubah menjadi keruh karena ada mucus atau pus. pH normal urine sedikit asam (4,5 – 7,5).
f.       Protein
g.      Darah
h.      Glukosa
5.      Faktor yang Mempengaruhi Eliminasi Urine
a.       Pertumbuhan dan perkembangan
b.      Sosiokultural
c.       Psikologis
d.      Kebiasaan seseorang
e.       Tonus otot
f.       Kondisi penyakit
g.      Pembedahan
h.      Pengobatan  
6.      Masalah Kebutuhan Eliminasi Urine
a.       Retensi Urine
Penumpukan urine dalam kandung kemih akibat ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan isinya, sehingga menyebabkan distensi dari vesika urinaria.
b.      Inkontenensia urine
Ketidakmampuan otot sfinkter eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urine.
Inkontenensia urine terdiri atas
1)        Inkontenensia dorongan : keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine tanpa sadar.
2)        Inkontenensia Total : keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine yang terus menerus dan tidak dapat diperkirakan.
3)        Inkontenensia stres : keadaan dimana seseorang mengalami kehilangan  urine < 50 ml, terjadi dengan peningkatan tekanan abdomen.
4)        Inkontenensia refleks : keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine yang tidak dirasakan
5)        Inkontenensia fungsional : keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine tanpa disadari dan tidak dapat diperkirakan.
c.       Enuresis
Ketidaksanggupan menahan kemih (mengompol) yang diakibatkan tidak mampu mengontrol sfinkter eksterna. Biasanya enuresis terjadi pada anak atau orang jompo, umumnya pada malam hari
7.      Perubahan Pola Eliminasi Urine
a.       Frekuensi : Jumlah berkemih dalam sehari. Frekwensi yang tinggi dijumpai pada keadaan stress atau hamil
b.   Urgensi : Perasaan seseorang untuk berkemih, takut mengalami inkontenensia jika tidak berkemih
c.       Disuria : Rasa sakit atau kesulitan dalam berkemih. (ISK, trauma, striktur uretra)
d.    Poliuria : Produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal tanpa adanya peningkatan asupan cairan.
e.       Urinaria Supresi : Berhentinya produksi urine secara mendadak, secara normal urine diproduksi oleh ginjal secara terus menerus pada kecepatan 60-120ml/jam.
8.      Proses Keperawatan untuk masalah eliminasi urine
a.    Pengkajian
1.        Riwayat keperawatan terdiri dari :
a)        Pola perkemihan
b)        Gejala perubahan perkemihan
c)        Factor yang mempengaruhi perkemihan
2.        Pengkajian fisik
a)        Kulit
b)        Ginjal
c)        Kandung kemih
d)       Meatus uretra
3.        Pengkajian  urine
a)         Asupan dan haluan
b)        Karakteristik urine
c)         Pemeriksaan urine
b.    Diagnosa Keperawatan
1.        Nyeri ; berhubungan dengan inflamasi uretra /obstruksi pada uretra
2.        Defisit perawatan diri : toileting b/d keterbatasan mobilitas/kerusakan kognitif
3.        Kerusakan integritas kulit : b/d inkontenensia urine
4.        Gangguan citra tubuh b/d inkontenensia
5.        Inkontenensia fungsional
6.        Inkontenensia dorongan
7.        Inkontenensia Total
8.        Inkontenensia stres
9.        Inkontenensia reflex
c.    Perencanaan : Intervensi preventif dan Curatif
Dengan tujuan : memahami eliminasi yang normal, meningkatkan pengeluaran kemih yang nolmal, mencegah infeksi dsb
d.   Implementasi :
1)   Peningkatan kesehatan
2)   Perawatan acut
e.    Evaluasi : perawat mengukur kefektifan semua intervensi

Artikel Terkait

Previous
Next Post »