ANTI ARITMIA

09:21
ANTI ARITMIA


Berdasarkan jenisnya dapat digolongkan sbg berikut :
1.        Obat grup 1(Local Anesthetics)
·           Diklasifikasikan lagi berdasarkan efeknya pada durasi potensial aksi (AP)
·        Mekanisme Aksi : Menghambat kanal Na shg mengurangi kepekaan sel jantung thd rangsangan; Memperlambat fase depolarisasi; Agen yang paling selektif adalah grup 1B yang berefek pada kanal Na saat iskemik, tidak pada saat normal.

·           Obat grup 1A
Cth: prokainamida, quinidin, disopiramid. Amiodaron (lebih sering masuk kelas 3)
·       Berefek pada aritmia atrial dan ventrikular dengan mengeblok Ina à memperlambat kecepatan konduksi pada atria, Purkinje fibers, dan sel ventrikel à meningkatkan interval QRS pada ECG
·          Juga mengeblok IK , memperlambat repolariasi à meningkatkan durasi AP dan ERP à meningkatkan interval QT.
·           Farmakokinetik, penggunaan klinis dan toksisitas :
o    Prokainamida terutama digunakan pada aritmia atrial dan ventricular: sering dipakai pada saat fase akut MI
o    Dapat menyebabkan hipotensi dan sindrom yang reversibel mirip lupus
o    Quinidin dan disopiramid lebih jarang digunakan
o    Quinidin menyebabkan cinchonism (sakit kepala, vertigo, tinnitus); tekanan; gangguan GI, reaksi autoimun, (cth, thrombocytopenic purpura).
o  Quinidine menurunkan klerens digoksin sehingga dapat meningkatkan konsentrasi serum glikosida secara signifikan
o    Disopiramid dapat memperburuk gagal jantung
o    semua agen grup 1A dapat menyebabkan aritmia baru
o    Hiperkalemia memperburuk toksisitas jantung pada agen grup 1.
·           Obat grup 1B
Cth: Lidocaine (rute IV or IM), Mexiletine (oral)
o    Lidocain berefek secara selektif saat iskemik atau depolarisasi; menurunkan durasi AP
o    Hanya punya sedikit efek pada sel jantung normalà efek kecil pada EKG
o  Phenytoin : antikonvulsan, bukan anastetik lokal kadang diklasifikasi obat grup 1B  karena dapat digunakan untuk mengatasi aritmia yang diinduksi penggunaan digitalis.
·             Farmakokinetik, penggunaan klinis dan toksisitas
o    Lidokain (rute im dan iv, tidak po) berguna pada aritmia ventrikel saat iskemik akut setelah MI
o    Mexiletin beraksi mirip, diberikan po
o    Dapat menyebabkan toksisitas layaknya anestesi lokal: stimulasi CNS seperti kejang; tekanan jantung; alergi
o    Dapat memperburuk aritmia, kejadiannya lebih jarang dibanding obat grup 1 A
o    Hiperkalemia meningkatkan toksisitas jantung. 

     2.   Obat Grup 2 (beta bloker) 
           Cth: Propranolol, esmolol
·           Beraksi dengan mengeblok cardiac –adrenoceptor, penurunan cAMP à penurunan ion Na dan Ca
·           Interval PR lebih panjang oleh obat ini
·           Sotalol dan amiodarone, mempunyai efek pada obat grup 2 (lebih sering terklasifikasi grup 3)
·           Penggunaan klinis & toksisitas
o    Esmolol iv, (very short-acting blocker), digunakan pada aritmia akut
o    Propranolol, metoprolol, & timolol digunakan untuk pengobatan profilaksis pada pasien yang telah mengalami MI
o    Penggunaan obat ini bisa menurunkan progresi gagal jantung kronik dan menurunkan fatal aritmia

3.        Obat grup 3 (Potassium IK Channel Blockers)
·           Cth: Dofetilide, ibutilide, Sotalol (mempunyai 2 isomer optik-isomer beraksi bloker dan antiaritmia
·           Amiodarone biasanya diklasifikasi grup 3 karena mengeblok kanal K. obat ini jga memperpanjang durasi AP seperti bloker kanal Na
·           Dronedaron adalah obat baru, mirip dgn amiodaron, dengan efikasi dan toksisitas yang lebih sedikit
·           Mekanisme Aksi & Efek
o    Semua obat grup 3 memperpanjang durasi AP karena blokade kanal ion IK yang mengatur repolarisasi AP
o    Perpanjangan AP à meningkatkan periode refraktori à menurunkan kemampuan jantung merespon takikardi
o    Sotalol, ibutilide, dofetilide, dan amiodarone (dan kelas 1A) menghasilkan efek ini
o    Kenaikan QT tampak pada EKG
o    Penggunaan klinis & toksisitas
o    Sotalol tersedia dlm rute po
o    Dapat menyebabkan aritmia torsade de pointes.
o    Ibutilide dan dofetilide direkomendasikan pada atrial flutter dan fibrillation.
·           Toksisitas: induksi torsade de pointes.
·           Amidaron
o    Amiodaron, digunakan pada semua jenis antiaritmia, efikasinya paling tinggi
o    Broad spektrum amiodaron: mengeblok kanal Na, Ca, K dan adrenoseptor
o    Amiodaron menyebabkan deposit mikrokristal di kornea dan kulit, disfungsi tiroid), paresthesias, tremor, and pulmonary fibrosis.
o    Amiodarone jarang menyebabkan aritmia baru

4.        Antiaritmia Grup 4 (Calcium Channel Blockers)
·           Cth: Verapamil, Diltiazem
·           Nifedipine dan dihidropiridin lain tidak berefek antiaritmia
·           Verapamil dan diltiazem mengeblok kanal Caà memperlambat konduksi di AV node & aktivitas pacemaker à memperpanjang interval PR
·           Penggunaan klinis dan toksisitas
o    Tersedia secara oral dan parenteral
o    Toksisitas yang paling penting: efek farmakologi yg berlebihan, hipotensi bisa terjadi
o    Harus dihindari pada kasus takikardia ventrikel

Artikel Terkait

Previous
Next Post »