PEMBIDAIAN

09:54


A.      Definisi Pembidaian
Memasang alat untuk mempertahankan kedudukan tulang
Dengan indikasi : patah tulang terbuka atau tertutup
B.       Tujuan Pembidaian
1.         Mencegah pergerakan tulang yang patah
2.         Mengurangi nyeri
3.         Mencegah cedera lebih lanjut
4.         Mengistirahatkan daerah yang patah tulang
5.         Mengurangi perdarahan
C.       Tanda – tanda patah tulang atau fraktur
1.      Bagian yang patah mengalami pembengkakan (odema)
2.      Daerah yang patah terasa  nyeri (dolor)
3.      Terjadi perubahan bentuk pada bagian yang patah
4.      Anggota badan yang patah mengalami gangguan fungsi 

 
D.       Prinsip Pembidaian
1.      Prinsip pembidaian melalui 2 sendi. Sebelah proksimal dan distal dari fraktur
2.   Pakaian yg menutup bagian yang cedera dilepas, periksa adanya luka terbuka atau tanda-tanda patah dan dislokasi
3.     Periksa dan catat ada tidaknya gangguan vaskuler dan neurologis pada bagian distal yang mengalami cedera sebelum dan sesudah pembidaian
4.      Tutup luka dengan kasa steril
5.   Pembidaian dilakukan pada bagian proksimal dan distal daerah trauma ( dicurigai patah atau dislokasi)
6.      Jangan memindahkan penderita sebelum dilakukan pembidaian kecuali ada ditempat bahaya
7.      Beri bantaln yang lembut pada pemakaian bidai yang kaku
8.      Periksa hasil pembidaian supaya tidak terlalu longgar atau ketat
9.      Perhatikan respon fisik dari pasien
Contoh Penggunaan Bidai
Fraktur
1.      Fraktur Humerus
Pertolongan :
a.         Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menghadap ke dalam
b.        Pasang bidai dari siku sampai ke atas bahu
c.         Ikat pada daerah di atas dan bawah tulang yang patah
d.        Lengan bawah digendong
e.         Jika siku juga patah dan tangan tak dapat dilipat, pasang spalk ke lengan bawah dan biarkan tangan tergantung tidak usah digendong
f.         Rujuk RS
2.      Fraktur Antebrachii
Pertolongan :
a.         Letakkan tangan pada dada
b.        Pasang bidai dari siku sampai punggung tangan
c.         Ikat pada daerah atas dan bawah tulang yang patah
d.        Lengan digendong
e.         Rujuk RS
3.      Fraktur Clavikula
Tanda – tanda patah tulang selangka:
a.         Korban tidak dapat mengangkat tangan sampai atas bahu
b.        Daerah yang patah nyeri tekan
Pertolongan :
a.       Dipasang ransel perban
b.      Bagian yang patah diberi alas terlebih dahulu
c.       Pembalut dipasang dari pundak kiri disilangkan melalui punggung ke axilla kanan
d.      Dari axilla kanan ke depan atas pundak kanan, dari puundak kanan disilangkan ke axilla kiri, lalu ke pundak kanan dan akhirnya diikat
e.       Rujuk ke RS
4.      Fraktur Femur
Pertolongan :
1.      Pasang bidai dari :
2.      Beri bantalan kapas atau kain antara bidai dengan tungkai yang patah
3.      Bila perlu ikat kedua kaki di atas lutut dengan pembalut untuk mengurangi pergerakan
4.      Rujuk ke RS 
5.      Fraktur cruris
Pertolongan :
1.      Pasang dua bidai sebelah dalam dan sebelah luar tungkai kaki yang patah
2.      Diantara bidai dan tungkai beri kapas atau kain sebagai alas
3.      Bidai dipasang antara mata kaki sampai beberapa cm di atas lutut
4.      Rujuk ke RS
Dislokasi
1.      Dislokasi Rahang
Gejala dan Tanda :
a.       Tidak bisa menutup mulut
b.      Rasa sakit didepan telinga
c.       Lunak
d.      Ludah mengalir
Pertolongan
a.       DRABC
b.      Lepas gigi palsu bila ada
c.       Topang dagu bagian bawah
d.      Cari pertolongan medis
2.      Dislokasi sendi jari
Tindakan pertolongan:
a.       Biarkan pada posisi yang tidak nyeri
b.      Untuk sementara waktu sendi tersebut dibidai dengan menggunakan sebila bamboo atau kayu telah dilapisi, jari dibidai dalam keadaan setengah melingkar, seolah-olah membentuk huruf O dengan ibu jari.
c.       Bawa ke RS
3.      Dislokasi Sendi Bahu
Tanda :
a.       Posisi tangan sedikit abduksi, ke atas dan ke dalam
b.      Sendi bahu kosong
c.       Penonjolan tulang acromion
d.      Sendi siku posisi fleksi
e.       Adanya mas di region subcoracoid
Pertolongan :
a.       Korban didudukkan, biarkan pada posisi paling tidak nyeri , menurut korban (posisi yang paling tidak nyeri adalah dengan menyilangkan lengan pada dada)
b.      Lengan ditahan dengan pembalut penyangga
c.       Selipkan bantalan yang lunak diantara lengan dan pada dada sisi yang sakit
d.      Bawa korban ke  RS
4.      Dislokasi Sendi panggul
Tanda :
a.       Pemendekkan
b.      Sedikit adduksi
c.       Rotasi interna dan sedikit fleksi, dan lutut terputar ke dalam
d.      Nyeri pada setiap usaha menggerakkan pinggul
Pertolongan :
a.       DRABC
b.      Biarkan dengan posisi paling tidak nyeri yaitu dengan menekuku lututnya secara hati-hati lalu di bawah lututnya diberi ganjal dengan kain atau selimut
c.       Immobilisasi dengan tanda atau penopang yang kuat
d.      Keluarkan isi kantong celana
e.       Minta agar korban jangan buang air kecil dulu
f.       Tenangkan korban
g.      Hubungi ambulans
Jika petugas medis belum datang juga :
·           Gunakan perban lunak diantara lutut, tungkai dan mata kaki
·           Pasang balut angka delapan pada kaki dan mata kaki
·           Pasang perban lebar pada kedua lutut
·           Panggul diganjal dengan kain atau selimut yang digulung

 

Artikel Terkait

Previous
Next Post »